Kamis, 31 Maret 2016

Tips Belajar Otodidak Blender 3D



Tips Belajar Otodidak Blender 3D

Saya belajar software Blender 3D pertama kali sekitar bulan September 2008. Saya mengetahui informasi software ini dari pencarian di internet untuk alternatif software 3D selain 3D Studio Max yang sudah saya pelajari sejak tahun 2001. Salah satu referensi tutorial lokal yang saya temukan saat itu adalah situs sangguru.com. Situs ini sangat berperan membangun fundamental pemahaman saya terhadap software Blender. Saya sangat berterima kasih dengan “sang guru” yang hingga saat ini saya tidak mengetahui siap beliau sebenarnya. Semoga apa yang telah beliau bagi akan menjadi amal jariyah.
http://i0.wp.com/adhicipta.com/wp-content/uploads/2014/01/tutorial-animasi-blender-bahasa-indonesia-kaleng-joget.jpeg?resize=454%2C376
Pada tahun 2008, sumber tutorial tidaklah sebanyak saat ini. Yang membuat saya jatuh cinta pada Blender adalah software ini dibangun oleh komunitas di seluruh dunia. Artinya semangat kebersamaan dan berbagi adalah hal yang membedakan dengan software-software berbayar 3d yang lain.
Beberapa artwork yang sudah saya kerjakan seperti di bawah ini:
3D Nendoroid Chibi Captain America Iron Man Blender Boy - Adhicipta
Artikel ini akan membahas pengalaman saya belajar software Blender secara mandiri hingga saat ini. Tip ini sebenarnya juga berlaku untuk software yang lain.
1.   Sebagai pemula, tentukan dulu FOKUS belajar untuk menguasai tool dan instruksi dasar permodelan 3D. Jangan terburu nafsu untuk mempelajari teknik lain. Buatlah target belajar Anda seperti sebuah kurikulum. Ingat, Blender adalah software yang sangat kompleks, mulai dari game engine, modeling, texturing, sculpting, sampai dengan motion tracking dan video editor.
2.   Ulangi 1 jenis tutorial dasar hingga puluhan kali secara konsisten selama sepekan. Tujuannya adalah untuk membangun bawah sadar instruksi di blender. Hasilnya adalah reflek jari menjadi lebih baik dan dapat bekerja secara efisien. Tanpa harus melihat keyboard saat akan mengeksekusi.
3.   Untuk menguasai teknik modeling 3D, saya berlatih membuat obyek dengan lilin atau “malam”, clay, hingga papercraft. Hal ini sangat membantu proses “imajinasi” saat saya merotasi obyek 3D di blender.
4.   Intensive melakukan observasi obyek disekitar kita. Agar kemampuan topologi makin bagus saya sering melakukan pengamatan terhadap obyek-obyek seperti gunting, gelas, mobil, hingga action figure.
5.   Menuliskan pengalaman belajar kita untuk menjadi sebuah tutorial. Dengan menulis atau membuat video screencast akan semakin memperkuat bawah sadar kita dalam memahami suatu teknik di blender. Jangan pernah ragu untuk berbagi meskipun itu hal yang sederhana. Bisa saja hal sederhana bagi kita tetapi menjadi hal luar biasa bagi orang lain. Bahkan akan muncul banyak pertanyaan dan masukan atas tulisan kita. Sehingga kita akan “dipaksa” untuk belajar lebih dalam lagi.
6.   Aktif di komunitas blender baik di tingkat lokal, nasional (Blender Indonesia), hingga internasional. Kita akan dapat banyak feedback dan apresiasi. Jangan pernah takut menerima kritik. Setiap respon adalah bentuk apresiasi berharga bagi perbaikan karya kita.
7.   Jangan terlalu banyak DOWNLOAD TUTORIAL!!!! Bukan banyaknya tutorial yang anda download tapi yang terpenting adalah berapa banyak tutorial yang sudah anda kuasai dengan baik.
Satu hal yang sangat bernilai dari belajar Blender adalah saya dipertemukan dengan orang-orang hebat di Industri Kreatif Indonesia seperti Mas Hizaro (Kapten Blender), Pak Onno W. Purbo (Wajanbolic), Pak Made Wiryana, Pak Rusmanto, Mbak Judith Lubis, Marlin & Andi Martin + Chris Vian (Kreator Si Hebring) dan masih banyak lagi.
Berikut ini salah satu tutorial dari saya untuk pengenalan dasar 3D modeling menggunakan software Blender.

Namun jika Anda merasa WAKTU adalah BERHARGA dan berjejaring dengan para Pengajar Profesional serta Ahli di Bidangnya disarankan untuk mengikuti kursus reguler belajar animasi dan game 3D di ANIMOTION ACADEMY.

1 komentar: